Reverse Osmosis System



Teknologi pengolahan air berkembang sangat pesat, mulai dari teknologi konvensional hingga yang paling mutakhir. Salah satu yang berkembang sangat pesat adalah pemurnian air menggunakan membrane Reverse Osmosis. Sebenarnya apa sih Reverse Osmosis itu ?
Secara harfiah, Osmosis adalah perpindahan pelarut (air) ke konsentrasi (pelarut ) yang tinggi ke konsentrasi (pelarut) yang rendah melalui selaput (membran) semi permeable. Dilihat nya dari sudut pandang pelarut, bukan zat terlarut. Kalau di lihat dari sisi zat terlarut nya adalah perpindahan pelarut dari konsentrasi zat terlarut rendah (encer) ke konsentrasi zat terlalut tinggi (pekat) melalui membran/selaput semi permeable.
Gampang nya osmosis adalah peristiwa perpindahan alami yang terjadi akibat perbedaan konsentrasi pelarut, dari konsentrasi pelarut yang tinggi ke konsentrasi pelarut yang lebih rendah, melalui membrane semi permeable.
Jadi ada beberapa hal menjadi catatan mengenai Osmosis :
  • terjadi secara alami 
  • melalui membran/selaput semi permeable (zat terlarut tidak dapat lewat, tetapi pelarut dapat lewat)
Setelah memahami proses Osmosis, selanjutnya akan lebih mudah dalam memahami proses Reverse Osmosis. Jika osmosi terjadi secara ALAMI, maka reverse osmosis terjadi karena DIPAKSA, atau bahasa teknis nya harus dengan energi untuk menggerakkannya. Jika berbicara pengolahan air, otomatis energi nya adalah energi potensial air, dalam hal ini adalah tekanan.

Jadi sistem reverse osmosis adalah sistem pengolahan air dengan menggunakan semi permeabel membrane yang di bantu dengan tekanan tinggi. Teknologi ini di gunakan untuk memurnikan air, dalam hal ini mengurangan partikel terlarut dalam air (TDS = Total Dissolved Solid). Membrane Reverse Osmosis (RO) sendiri bisa menyaring Ion, Molekul dan partikel terlarut lainnya. Penggunaan membrane RO sendiri banya terdapat pada pengolahan air minum, pemurnian air untuk boiler atau air proses di farmasi atau semikonduktor maupun pada pemurnian air laut.

Meskipun membrane RO dapat menyaring hampir semua partikel terlarut, ada beberapa zat yang tidak dapat di tangani oleh membrane RO, misalnya :
  • pestisida
  • herbisida
  • klorin


Membrane RO memiliki pori-pori yang sangat kecil (sekitar 0.001 nanometer), sehingga sebelum masuk ke membrane RO, ada beberapa persyaratan air umpan yang di perlukan, yang secara umum air umpan RO secara visual harus clear. Misalnya air tengah laut yang jernih, meskipun sangat asin (TDS tinggi) secara teknis bisa langsung masuk RO, dari pada air danau yang keruh (TDS lebih rendah). Namun teknis pengolahan dan equipment yang di butuhkan akan berbeda. Karena memiliki syarat tertentu, sebelum masuk RO, air umpan harus melalui beberapa pretreatment, antara lain :
  • Sediment Filter atau Media Filter ==> berguna untuk menyaring partikel, pasir dan pengotor lain
  • Opsional Sediment filter atau media filter dengan pori lebih kecil
  • Active Carbon ==> berguna untuk menyaring organik dan klorin
  • Cationic Filter (softener) ==> berguna untuk menyaring carbonate
  • Dosing chemical ==> untuk membantu pretreatment, membantu penyaringan RO dan membantu menghilangkan klorin
  • Cartridge filter (string wound or melt blown polypropylene) ==> menghilangkan partikel 1 - 5 micron, sebagai pengaman membrane
Urutan maupun desain pengolahan air tersebut di atas sangat tergantung pada analisa air yang akan diolah, termasuk juga untuk analisa air laut. Ya logisnya, namanya pengolahan air pastinya akan butuh analisa air yang akan di olah, agar pengolahan air nya optimal.

Hal yang tidak boleh di lupakan, membrane RO memiliki "musuh" alami, artinya sebelum masuk membrane, "musuh" ini harus di lemahkan atau bahkan di hilangkan terlebih dahulu, yaitu :
  1. Partikel ==> di hilangkan dengan Sediment Filter, Media Filter atau Cartridge Filter
  2. Organic/bakteri ==> di hilangkan dengan Carbon Filter atau di Oksidasi dan di endapkan atau di saring
  3. Silica ==> di tambah kelarutannya, sehingga tidak bloking di membrane
  4. Carbonate ==> di hilangkan dengan softener (cationic resin) atau di tambah kelarutannya agar tidak bloking
  5. Klorin ==> di hilangkan di carbon filter atau dengan bahan kimia
  6. Logam berat ==> Di oksidasi, agar larut atau mengendap
  7. Gas (CO2, Cl2, dll) ==> di release dahulu sebelum masuk membrane

Jadi pemilihan pretreatment yang tepat mutlak di perlukan agar di pengolahan air optimal, selain juga desain operasional masing2 pretreatment harus benar, agar operasional dan maintenance sistem nya juga optimal. Desain yang bagus secara teknis tapi tidak praktis akan membuat repot user, kemudian akan membuat repot kontraktor juga. (NW)




Sumber :


Comments

PT Deltapuro Indonesia menyediakan Mesin Reverse Osmosis untuk skala komersial (Mesin RO Komersial) dan untuk skala industri (Mesin RO Industrial), mulai dari kapasitas 1000 Gpd sampai dengan 36000 Gpd

Popular posts from this blog

Minum Kopi

Metering (Dosing) Pump

DEBEM an AODD Pump